Kita ada berdua lagi malam ini
Tergolek pasrah engkau tak bergerak disampingku
Diam....tak mengairahkan...
Meski auramu membuncah-buncah dihatiku
Aku mulai tuk berhasrat kembali padamu
Namun jari jemari ini seakan berat tuk mengapaimu
Kau masih terdiam menunggu jamahku...
Kau terus merayu untuk aku menyentuhmu
Kucoba membangkitkan kembali rasa yang lama t'lah terpendar,
Mencoba tuk kembali "marasai"-mu...
Serasa tak mampu...aku serasa tak lagi mampu atasmu....
Kau t'lah lama kuabaikan tanpa rasa
Namun semakin kau menggoda dalam diammu, kau semakin merayuku
Membangkitkan bara rasa yang telah lama kulupa...
Hasratku terpacu...tuk lagi nikmati dirimu.
Aku menjadi terbangkitkan...Maka terimalah kembali takdirmu...!
Ku sentuh dirimu dengan usapan yang dulu
Tapi kau masih diam menunggu lebih dari sekedar kusentuh....
Aku terbangkitkan oleh syahwat rasamu....
Aku menjamahmu semakin dalam....semakin tubuhmu kurejam
Tanganku kau buat gemetar memendam rasa
Semakin beringas menggenggamu, merengkuhmu...
Hasrat tak lagi terbedung....
Diketerdiamanmu kulepas perlahan jubahmu
Kau masih seputih dulu
Kau masih semulus dahulu
Kau masih seharum dahulu
putihmu...Mulusmu...Harummu...tak pernah kulupa
Entah apa rasamu masih seperti dulu...?
Telanjang kini kau dalam genggamanku
Siap kulumat dalam kuluman bibirku
Aku terpedaya lagi olehmu.
Saat jari jemari ini memutar-mutar terarah dititik tubuhmu
Kau tetap diam tak bergerak...
Atau kau sedang menikmati kerinduanku..?
Kusemakin tak terkendali, semakin dalam ku tenggelam. Semakin dalam
kumasuki dirimu
Kunyalakan bara api terbesarku diujung titik dirimu...kau sedikit
bergemeretak meski tak mengelinjang
Kuhirup dirimu semakin dalam...semakin kuat...hingga kutahu bahwa
diriku sudah berada dibatas dalammu
Tubuhmu semakin membara bersama-sama dalam helaan satu tarikan
nafasku
Dan kita dapati yang pertama....
Tak ada yang menarik dalam hembusan orgasme yang pertama sejak kucumbu
lagi dirimu...
Demikianpun dengan orgasme-orgasme selanjutnya...kau semakin
anta....dingin...tak bersensasi...
Meski kuulangi sampai berkali-kali dalam dirimu...kau tetap tak lagi
terasa nikmat bagiku
Tak seperti dahulu....ya tak seperti dulu
Sungguh.....kini rasamu tak senikmat dulu.
Maafkan aku jika harus mematikanmu dan membuangmu kedalam asbak diujung
meja itu.
N.B.: Semoga aku bisa berhenti merokok...(minggu sakaw kedua)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar