Minggu, 11 Januari 2015

Rasamu Tak Senikmat Dulu


Kita ada berdua lagi malam ini
Tergolek pasrah engkau tak bergerak disampingku
Diam....tak mengairahkan...
Meski auramu membuncah-buncah dihatiku

Aku mulai tuk berhasrat kembali padamu
Namun jari jemari ini seakan berat tuk mengapaimu
Kau masih terdiam menunggu jamahku...
Kau terus merayu untuk aku menyentuhmu

Kucoba membangkitkan kembali rasa yang lama t'lah terpendar,
Mencoba tuk kembali "marasai"-mu...
Serasa tak mampu...aku serasa tak lagi mampu atasmu....
Kau t'lah lama kuabaikan tanpa rasa

Namun semakin kau menggoda dalam diammu, kau semakin merayuku
Membangkitkan bara rasa yang telah lama kulupa...
Hasratku terpacu...tuk lagi nikmati dirimu.
Aku menjadi terbangkitkan...Maka terimalah kembali takdirmu...!

Ku sentuh dirimu dengan usapan yang dulu
Tapi kau masih diam menunggu lebih dari sekedar kusentuh....
Aku terbangkitkan oleh syahwat rasamu....
Aku menjamahmu semakin dalam....semakin tubuhmu kurejam

Tanganku kau buat gemetar memendam rasa
Semakin beringas menggenggamu, merengkuhmu...
Hasrat tak lagi terbedung....
Diketerdiamanmu kulepas perlahan jubahmu
Kau masih seputih dulu
Kau masih semulus dahulu
Kau masih seharum dahulu
putihmu...Mulusmu...Harummu...tak pernah kulupa
Entah apa rasamu masih seperti dulu...?

Telanjang kini kau dalam genggamanku
Siap kulumat dalam kuluman bibirku
Aku terpedaya lagi olehmu.
Saat jari jemari ini memutar-mutar  terarah dititik tubuhmu
Kau tetap diam tak bergerak...
Atau kau sedang menikmati kerinduanku..?
Kusemakin tak terkendali, semakin dalam ku tenggelam. Semakin dalam kumasuki dirimu

Kunyalakan bara api terbesarku diujung titik dirimu...kau sedikit bergemeretak meski tak mengelinjang
Kuhirup dirimu semakin dalam...semakin kuat...hingga kutahu bahwa diriku sudah berada dibatas dalammu
Tubuhmu semakin  membara bersama-sama dalam helaan satu tarikan nafasku
Dan kita dapati yang pertama....

Tak ada yang menarik dalam hembusan orgasme yang pertama sejak kucumbu lagi dirimu...
Demikianpun dengan orgasme-orgasme selanjutnya...kau semakin anta....dingin...tak bersensasi...
Meski kuulangi sampai berkali-kali dalam dirimu...kau tetap tak lagi terasa nikmat bagiku
Tak seperti dahulu....ya tak seperti dulu
Sungguh.....kini rasamu tak senikmat dulu.

Maafkan aku jika harus mematikanmu dan membuangmu kedalam asbak diujung meja itu.


N.B.: Semoga aku bisa berhenti merokok...(minggu sakaw kedua)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar